BERITA HARI INI : " Komplek Perkantoran SKPD KTT Ludes Terbakar... Sekitar 17 Gedung (12 SKPD) Menjadi Abu, Tak Tersisa"

11 July 2007

Menyikapi Munculnya Fenomena Permintaan BIOSKOP


Ada Ataupun Tanpa BIOSKOP, Kita Punya Ciri Tersendiri


Sejak beberapa minggu yang lalu, kolom “WARGA BICARA” dalam SKH Radar Tarakan mulai diisi adanya beberapa permintaan warga untuk di dirikannya sebuah BIOSKOP. Lalu muncullah sms – sms yang berisi pro dan kontra tentang wacana tersebut. Wacana baru yang patut kita pertimbangkan.

Baiklah, Saya ingin kemukakan tiga hal yang mungkin patut kita pertimbangkan :

Sisi baik pemikiran Pro BIOSKOP
Memang benar apa yang anda kemukakan, Mungkin kota ini butuh suatu tempat yang bisa di katakan sebagai tempat hiburan. Tapi menilik adanya beberapa tempat hiburan yang ada di Kota Tarakan ini, kita sudah bisa memanfaatkannya. Lihat saja untuk siang hari, kita punya Taman Mangrove, Pantai Amal, dan beberapa tempat hiburan lain, seperti tempat pemancingan Juata, Kolam renang, Gelanggang Olahraga dan sebagainya. Bahkan untuk malam hari sudah banyak Taman Oval, Mall, dan sebagainya. Kalau anda mangatakan para pendatang yang melakukan perjalanan butuh hiburan, bukankah di transportasi laut juga sudah di sediakan BIOSKOP mini ( Seperti itulah gambaran BIOSKOP bagi yang sudah pernah menyaksikan ). Tapi kalau anda mangatakan agar Kota Tarakan tidak ketinggalan informasi film, ini tidak bisa disangkal. Jika kita berbicara tentang keaktifan kita mengikuti perkembangan teknologi baik dunia perfilman maupun bukan, kita akan terbelakang. Karena kita tidak hidup di pusat pembuatan film atau teknologi lainnya. Sebagai kilas balik, di Kota Tarakan pernah ada BIOSKOP, tapi tidak dapat memenuhi kebutuhan kita. Saya contohkan, di MALANG ada beberapa BIOSKOP (Sarinah, Mandala, Dieng, Matos, dan Irama). Bahkan sekarang Irama dan Sarinah saja TUTUP, karena tidak bisa menyuplai film – film terbaru, demikian juga BIOSKOP Plasa BATU di Kota BATU hanya menampilkan film – film lama. Sekarang pentingkah BIOSKOP tapi tidak dapat memenuhi kebutuhan kita ???
Sisi baik pemikiran Kontra BIOSKOP
Anda juga benar, VCD & DVD sudah ada. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Seandainya BIOSKOP benar – benar didirikan mungkin anda bisa saja menjadi peminatnya. Tapi anda juga benar, bahwa di dalam BIOSKOP banyak sekali aktivitas –aktivitas dari kawula muda yang menyimpang. Tentunya anda sudah tahu perilaku menyimpang tersebut ( juga bagi anda yang pernah menyaksikan BIOSKOP ). Bukan hanya itu, dengan adanya BIOSKOP mungkin para pro BIOSKOP ( sepertinya diminati para usia dini ), akan menomorduakan tugas – tugas mereka. Hal – hal ini yang harus kita hindari dengan cara meniadakan BIOSKOP. Yang pasti, seandainya nanti BIOSKOP didirikan, akan ada salah satu fasilitas ini yang mubazir. Entah VCD/DVD atau BIOSKOP, nah siapa nantinya yang akan bertanggung jawab??.

Investor pendiri BIOSKOP
Pengadaan BIOSKOP bukanlah tugas dari Pemerintah Kota. Tergantung ada atau tidaknya Investor yang bersedia mengadakan BIOSKOP. Jadi bagi anda Pro BIOSKOP, tidak perlu berteriak – teriak kepada Pemkot minta BIOSKOP. BIOSKOP adalah bisnis perseorangan, kalau ada yang mampu mendirikan silahkan, tentunya sesuai prosedur. Jangan menyalahkan kepada Pemkot. Bahkan Pemkot sudah membuka lebar akses jika ada Investor yang masuk untuk ikut memajukan Kota Tarakan. Nah jika ada yang berminat silahkan, ini adalah peluang yang bagus. Sekali lagi dananya bukan dari Pemkot.
Setiap Kota punya ciri khas masing - masing. Tidak didasarkan ada atau tidaknya BIOSKOP. Karena moral kita tidak terbentuk berdasarkan alur kehidupan dalam BIOSKOP. Sekarang silahkan pertimbangkan sendiri, kita punya fasilitas yang cukup, tempat hiburan yang cukup. Ada ataupun tanpa BIOSKOP, kita sudah punya ciri tersendiri. Jangan sampai kita merubah ciri dan moral kita dengan adanya wacana BIOSKOP ini. ( Dicky )
( Artikel ini juga terbit di SKH Radar Tarakan Hari Rabu, 11/7/2007, Hal 11 )